Pengertian XSS

Pengertian XSS: Apa itu, Jenis, Tujuan, Cara Kerja, dan Cara Mencegahnya

Keamanan web adalah aspek kritis yang tak bisa diabaikan dalam ekosistem digital saat ini. Salah satu ancaman yang cukup umum dan merugikan adalah Cross-Site Scripting atau XSS. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pengertian XSS, membahas jenis dan cara kerjanya, serta memberikan wawasan tentang langkah-langkah untuk mencegah situs web dari serangan XSS.

Pengertian XSS

XSS adalah singkatan dari Cross Site Scripting, yaitu sebuah serangan keamanan web yang terjadi ketika penyerang menyisipkan kode berbahaya dalam bentuk skrip ke dalam website. Kode berbahaya tersebut berpotensi merugikan pengunjung yang melihat halaman web. XSS termasuk dalam daftar 10 kerentanan web teratas yang dirilis oleh OWASP (Open Web Application Security Project), sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada peningkatan keamanan web.

Jenis XSS

Berdasarkan pengertian XSS di atas, ada tiga jenis utama serangan XSS, yaitu:

Reflected XSS

Jenis XSS ini terjadi ketika kode berbahaya berasal dari permintaan HTTP saat ini, misalnya dari parameter URL, form input, atau cookie. Kode berbahaya tersebut akan dikembalikan oleh website ke browser pengunjung tanpa divalidasi atau disaring.

Stored XSS

Jenis XSS ini terjadi ketika kode berbahaya disimpan di dalam database website, misalnya dari kolom komentar, forum, atau pesan. Kode berbahaya tersebut akan ditampilkan oleh website ke browser pengunjung setiap kali halaman web yang mengandung kode tersebut diakses.

DOM-based XSS

Jenis XSS ini terjadi ketika kerentanan ada di dalam kode sisi klien (client-side) website, misalnya JavaScript, HTML, atau CSS. Kode berbahaya tidak dikirim ke server, melainkan dimodifikasi langsung di dalam DOM (Document Object Model) browser pengunjung.

Tujuan XSS

Setelah mengetahui apa itu XSS dan jenis-jenisnya, kita juga harus mengetahui tujuan dari serangan XSS. Adapun tujuan dari serangan XSS adalah sebagai berikut:

  • Untuk menyamar sebagai pengguna korban, misalnya dengan mencuri cookie, token, atau kredensial login pengguna.
  • Untuk melakukan tindakan apa pun yang dapat dilakukan pengguna, misalnya dengan mengubah data, mengirim pesan, atau melakukan transaksi.
  • Untuk membaca data apa pun yang dapat diakses pengguna, misalnya dengan mengintip informasi pribadi, riwayat browsing, atau data kartu kredit.
  • Untuk melakukan perusakan virtual website, misalnya dengan mengubah tampilan, menambahkan iklan, atau menampilkan pesan palsu.
  • Untuk menyuntikkan fungsionalitas trojan ke website, misalnya dengan menginstal malware, keylogger, atau backdoor.

Cara Kerja XSS

XSS bekerja dengan cara memanfaatkan kelemahan website yang tidak memvalidasi atau menyaring input dan output yang diterima dan dikirimkannya. Dengan demikian, penyerang dapat menyuntikkan kode berbahaya ke dalam website dan menjalankannya di browser pengunjung. Adapun tahapan serangan XSS yang umum adalah sebagai berikut:

  1. Penyerang mencari website yang rentan terhadap serangan XSS, misalnya dengan menggunakan alat seperti XSSer atau XSStrike.
  2. Penyerang menyusun kode berbahaya yang sesuai dengan jenis XSS yang ingin dilakukan, misalnya dengan menggunakan alat seperti BeEF atau XSS Payloads.
  3. Penyerang menyebarkan kode berbahaya tersebut ke pengunjung website, misalnya dengan mengirimkan link, email, atau pesan yang mengandung kode tersebut.
  4. Pengunjung yang tidak curiga mengakses website yang mengandung kode berbahaya tersebut, misalnya dengan mengklik link, membuka email, atau membaca pesan yang dikirim oleh penyerang.
  5. Browser pengunjung mengeksekusi kode berbahaya tersebut, misalnya dengan menampilkan pesan, mengirim data, atau mengunduh malware.

Cara Mencegah XSS

XSS adalah serangan yang sangat berbahaya dan dapat merusak reputasi dan kepercayaan pengguna terhadap website. Oleh karena itu, penting bagi para developer website untuk mencegah dan mengatasi serangan XSS. Adapun cara mencegah XSS adalah sebagai berikut:

  1. Memvalidasi input pengguna, yaitu dengan memeriksa apakah input pengguna sesuai dengan format, tipe, dan panjang yang diharapkan. Jika tidak, maka input tersebut harus ditolak atau disesuaikan.
  2. Menyaring output website, yaitu dengan menghapus atau mengganti karakter atau elemen yang berpotensi berbahaya, seperti <, >, “, ‘, &, script, img, iframe, dan lain-lain. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan fungsi atau alat yang tersedia, seperti htmlspecialchars, htmlentities, strip_tags, atau DOMPurify.
  3. Mengenkripsi data sensitif, yaitu dengan menggunakan metode atau algoritma yang aman untuk menyimpan dan mengirim data yang bersifat rahasia, seperti cookie, token, atau kredensial login. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan fungsi atau alat yang tersedia, seperti base64_encode, md5, sha1, atau bcrypt.
  4. Menggunakan kebijakan asal yang sama (same origin policy), yaitu dengan membatasi akses website hanya dari sumber yang terpercaya dan sesuai dengan domain, protokol, dan port website. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan header HTTP yang sesuai, seperti Content-Security-Policy, X-Frame-Options, atau X-XSS-Protection.
  5. Menggunakan HTTP hanya cookie (HTTP only cookie), yaitu dengan menambahkan atribut httpOnly pada cookie yang dikirim oleh website. Hal ini akan mencegah cookie tersebut diakses oleh kode JavaScript yang berjalan di browser pengunjung.

Penutup

Demikian artikel yang saya buat tentang pengertian XSS. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu Anda memahami apa itu XSS, jenis, tujuan, cara kerja, dan cara mencegahnya.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Tumblr

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *