Pengertian Ambushing Marketing

Pengertian Ambushing Marketing: Strategi Pemasaran yang Kontroversial tapi Efektif

Pemasaran adalah salah satu aspek penting dalam dunia bisnis. Dengan melakukan pemasaran yang tepat, sebuah brand atau produk dapat dikenal oleh masyarakat luas dan meningkatkan penjualan. Namun, di era persaingan yang semakin ketat, tidak mudah untuk melakukan pemasaran yang efektif dan efisien. Banyak perusahaan harus mengeluarkan biaya besar untuk menjadi sponsor resmi suatu acara atau kampanye agar dapat menarik perhatian audiens.

Namun, ada juga strategi pemasaran yang minim biaya namun tetap dapat meningkatkan brand awareness dan mengalahkan kompetitor. Strategi tersebut dikenal dengan istilah ambushing marketing. Apa itu ambushing marketing? Bagaimana cara melakukannya? Apa saja kelebihan dan kekurangannya? Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara lengkap.

Apa itu Ambushing Marketing?

Ambushing marketing adalah praktik membajak atau menggunakan kampanye pemasaran milik perusahaan lain untuk ikut mendapatkan sorotan dari perusahaan yang menjadi sponsor resmi. Dengan kata lain, ambushing marketing adalah strategi pemasaran yang memanfaatkan momen atau acara tertentu tanpa harus membayar hak sponsor.

Ambushing marketing biasanya dilakukan di acara-acara besar, seperti perhelatan olahraga, konser musik, atau festival budaya. Perusahaan yang melakukan ambushing marketing berusaha mengasosiasikan dirinya dengan acara tersebut tanpa harus mengeluarkan biaya sebesar sponsor resmi. Hal ini dilakukan dengan cara menampilkan iklan, logo, atau pesan yang berkaitan dengan acara tersebut di media sosial, media cetak, media elektronik, atau bahkan di lokasi acara.

Jenis-Jenis Ambushing Marketing

Terdapat beberapa jenis ambushing marketing yang sering digunakan oleh perusahaan atau brand ternama di dunia, antara lain:

Predatory ambushing

Teknik yang mengacu pada sebuah brand yang secara sengaja menyerang upaya pemasaran brand lain yang menjadi sponsor resmi suatu acara. Contoh predatory ambushing adalah ketika Pepsi membuat iklan televisi yang mengejek Coca-Cola sebagai sponsor resmi Piala Dunia 2010.

Coattail ambushing

Teknik yang mengacu pada sebuah brand yang berusaha mendapatkan manfaat dari asosiasi dengan suatu acara tanpa harus menjadi sponsor resmi. Contoh coattail ambushing adalah ketika Burger King membuat iklan televisi yang menampilkan pelanggan yang membeli burger dengan uang kertas bergambar tokoh-tokoh film Lord of the Rings. Padahal, sponsor resmi film tersebut adalah McDonald’s.

Self-ambushing

Teknik yang mengacu pada sebuah brand yang menjadi sponsor resmi suatu acara namun tidak memaksimalkan hak sponsor tersebut. Contoh self-ambushing adalah ketika Adidas menjadi sponsor resmi Piala Dunia 2006 namun tidak membuat iklan televisi yang menonjolkan produknya.

Indirect ambushing

Teknik yang mengacu pada sebuah brand yang berhubungan dengan peserta atau pelaku suatu acara tanpa harus menjadi sponsor resmi acara tersebut. Contoh indirect ambushing adalah ketika Beats by Dre memberikan headphone gratis kepada para atlet Olimpiade 2012. Padahal, sponsor resmi headphone Olimpiade saat itu adalah Panasonic.

Incidental ambushing

Teknik yang mengacu pada sebuah brand yang secara tidak sengaja mendapatkan eksposur dari suatu acara tanpa harus menjadi sponsor resmi. Contoh incidental ambushing adalah ketika Apple mendapatkan publisitas gratis ketika produk-produknya muncul di film-film Hollywood.

Kelebihan Ambushing Marketing

Ambushing marketing memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

Dapat Meningkatkan Brand Awareness dengan Cepat dan Luas

Dengan melakukan ambushing marketing, sebuah brand dapat menjangkau audiens yang besar dan potensial tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Hal ini dapat membantu brand untuk memperkenalkan produk atau jasanya kepada masyarakat luas dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

Dapat Menunjukkan Kreativitas dan Kepribadian Brand

Dengan melakukan ambushing marketing, sebuah brand dapat menampilkan ide-ide cerdas dan unik yang dapat menarik perhatian dan menghibur audiens. Hal ini dapat membantu brand untuk membedakan dirinya dari kompetitor dan menunjukkan nilai-nilai yang diusungnya.

Dapat Mengambil Keuntungan dari Momentum atau Tren

Dengan melakukan ambushing marketing, sebuah brand dapat memanfaatkan momen atau acara tertentu yang sedang populer atau relevan dengan produk atau jasasanya kepada masyarakat luas dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

Kelemahan Ambushing Marketing

Ambushing marketing juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:

Dapat Menimbulkan Konflik Hukum atau Etika

Dengan melakukan ambushing marketing, sebuah brand dapat melanggar hak cipta, merek dagang, atau kontrak sponsor resmi suatu acara. Hal ini dapat menimbulkan gugatan hukum atau sanksi dari pihak yang berwenang. Selain itu, ambushing marketing juga dapat dianggap sebagai tindakan tidak etis atau tidak sportif yang merugikan sponsor resmi dan mengurangi kredibilitas acara.

Dapat Menimbulkan Reaksi Negatif dari Audiens

Dengan melakukan ambushing marketing, sebuah brand dapat menimbulkan kesan negatif bagi audiens yang merasa tertipu, bingung, atau marah. Hal ini dapat berdampak buruk pada citra brand dan mengurangi kepercayaan pelanggan. Selain itu, ambushing marketing juga dapat menimbulkan kritik atau protes dari media, komunitas, atau pihak lain yang mendukung sponsor resmi atau acara.

Dapat Menimbulkan Persaingan yang Tidak Sehat

Dengan melakukan ambushing marketing, sebuah brand dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat dengan kompetitor atau sponsor resmi. Hal ini dapat menyebabkan perang harga, perang iklan, atau perang media yang merugikan semua pihak. Selain itu, ambushing marketing juga dapat mengurangi nilai sponsor resmi dan mengganggu hubungan kerjasama antara brand dan penyelenggara acara.

Contoh Kasus Ambushing Marketing

Terdapat bebera contoh kasus ambushing marketing terbesar yang pernah terjadi, antara lain:

Piala Dunia FIFA 2014

Pada Piala Dunia FIFA 2014, yang diselenggarakan di Brasil, sebuah merek pakaian olahraga terkenal, Nike, mengambil pendekatan ambushing marketing. Meskipun Adidas adalah sponsor resmi Piala Dunia, Nike menciptakan kampanye “Risk Everything” yang melibatkan beberapa pemain sepak bola terkenal. Meskipun Nike bukan sponsor resmi, kampanye ini berhasil menarik perhatian dan menghasilkan banyak perbincangan.

Olimpiade London 2012

Pada Olimpiade London 2012, merek minuman berenergi non-alkohol Red Bull menciptakan kampanye yang berfokus pada atlet-atlet yang mereka sponsori. Meskipun mereka bukan sponsor resmi, kampanye ini memanfaatkan popularitas acara dan mendapatkan eksposur melalui berbagai media.

Super Bowl

Super Bowl adalah salah satu acara olahraga paling populer di Amerika Serikat. Pada tahun-tahun tertentu, merek-merek seperti Pepsi dan Coca-Cola yang bukan sponsor resmi acara tersebut, menciptakan iklan yang ditayangkan selama siaran Super Bowl. Mereka tidak perlu membayar biaya sponsor, namun iklan-iklan tersebut sering kali mendapatkan perhatian besar dari audiens.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Tumblr

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *